Indonesia-Afrika Perluas Kerja Sama Mineral Kritis untuk Baterai EV

Wilson B. Lumi
3 Min Read
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dalam suatu forum. (dok. Biro Komunikasi Kemenko Marves)

Abdul Kadir merujuk pada kerja sama yang sudah berlangsung, yakni kerja sama antara MIND ID dengan Tanzania terkait litium.

Ia menekankan bahwa kerja sama tersebut menunjukkan kebutuhan akan mineral kritis untuk membuat baterai EV tidak cukup apabila hanya mengandalkan mineral dari dalam negeri.

“Kerja sama energi ini sangat bermanfaat buat kita karena untuk proses transisi energi, Indonesia juga memerlukan mineral kritis dan kita ketahui, suplainya tidak hanya kita produksi sendiri,” tuturnya.

Selain potensi mineral kritis yang dimiliki oleh negara-negara di Afrika, Abdul Kadir juga mengatakan bahwa Afrika memiliki potensi yang sangat besar di bidang perdagangan.

Ia menambahkan bahwa hubungan bisnis Indonesia dengan Afrika sebelumnya masih tergolong cukup rendah. Oleh karena itu, menurut dia, sudah waktunya Indonesia mengambil langkah untuk mempererat hubungan bisnis dengan negara-negara di Afrika.

“Sudah waktunya Indonesia melakukan outreach. Kita melakukan reorientasi, di mana kita sekarang melihat bahwa pasar Afrika merupakan untapped potential, yang sudah waktunya untuk kita manfaatkan secara optimal,” kata Abdul Kadir. (*)

Share This Article