Indonesia-Afrika Perluas Kerja Sama Mineral Kritis untuk Baterai EV

Wilson B. Lumi
3 Min Read
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dalam suatu forum. (dok. Biro Komunikasi Kemenko Marves)

IPOL.ID – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membidik benua Afrika untuk menjadi pasar baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), dalam rangka ekspansi industri kendaraan listrik Indonesia.

“Populasi di Afrika akan berlipat ganda pada 2045. Ini akan menjadi pasar yang besar,” ujar Luhut ketika memberi sambutan dalam acara International Battery Summit di Jakarta.

Oleh karena itu, Indonesia dengan gencar mengajak negara-negara di benua Afrika untuk bekerja sama.

Dalam rangka membangun kerja sama tersebut, kata Luhut, ia sempat berkunjung ke Afrika untuk menjalin komunikasi terkait industri kendaraan listrik. “Mereka melihat Indonesia sebagai negara yang dapat membantu mereka terkait kendaraan listrik ini,” kata Luhut.

Sementara, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani mengatakan, Indonesia membuka peluang untuk memperluas kerja sama dengan negara-negara Afrika terkait mineral kritis untuk pembuatan baterai kendaraan listrik (electric vehicle / EV).

“Untuk menghasilkan sebuah baterai listrik, kita memerlukan banyak mineral kritis yang tidak terbatas hanya pada nikel. Banyak mineral lain, dan kita tahu bahwa beberapa negara Afrika juga memiliki potensi mineral kritis,” ujar Abdul Kadir Jailani dalam konferensi pers di sela-sela rangkaian Indonesia-Africa Forum (IAF), Badung, Bali, Minggu (1/9/24).

Share This Article