Kurniadi juga menegaskan bahwa perbuatan Nurcholis dapat dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum berdasarkan Pasal 263 ayat (1) KUHP.
“Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti daripada sesuatu hal dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsu, diancam jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian, dengan pidana penjara paling lama enam tahun,” jelas Kurniadi.
Lebih lanjut, PWI Pusat telah mengirimkan surat teguran kepada Nurcholis untuk tidak lagi menggunakan atribut dan nama Dewan Kehormatan.
“Kami memberikan waktu kepada Nurcholis untuk meminta maaf. Jika diabaikan, Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, akan menempuh langkah hukum,” tambah Kurniadi. (wilsonlumi)


