IPOL.ID -Virus COVID-19 kembali bikin geger dunia. Ini karena jumlah penularannya begitu tinggi di Singapura.
Ya, dunia kembali ketar-ketir dengan merebaknya wabah Covid-19 subvarian terbaru, FLiRT, di Singapura. Kementerian Kesehatan Singapura mencatat sebanyak 25.900 kasus penularan terjadi sepanjang 5-11 Mei 2024.
Lantas, apa itu subvarian FLiRT? Apakah lebih ganas dari varian lainnya?
Dosen Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (FKK ITS), dr Atina Irani Wira Putri menjelaskan, FLiRT merupakan subvarian turunan dari Covid-19 Omicron yang berawalan KP atau JN, seperti KP.2 dan JN.1.7.
“Hasil mutasi virus Omicron ini dapat menghindari terbentuknya ikatan antibodi pada tubuh manusia yang dapat melawan virus tersebut,” kata Atina, melansir Senin (17/6/2024).
Atina menambahkan, mutasi yang dilakukan oleh virus yang termasuk dalam SARS-COV-2 ini sebenarnya akan terus memunculkan berbagai varian Covid-19 yang baru. Namun, lulusan FK Universitas Airlangga ini menegaskan, kembalinya pandemi tak hanya dari kuantitas varian virus saja, banyak faktor lain yang mempengaruhinya.
“Salah satunya sistem kekebalan tubuh tiap individu di suatu wilayah untuk menghadapi virus itu sendiri,” ujar Atina.


