Meriam Ramadan Tradisi Muslim di Bosnia dan Harapan Kosovo di Bulan Puasa

Timur
3 Min Read
Tradisi meriam ramadan di Sarajevo, Bosnia Herzegovina. Foto; PWNU

IPOL.ID – Bosnia Herzegovina dan Kosovo merupakan dua negara independen kecil di wilayah Balkan. Mereka memiliki warga muslim dengan sejarah konflik yang panjang. Selalu ada harapan, agar kehadiran Ramadan melanggengkan perdamaian di tanah itu.

Salah satu bentuk suka cita kehadiran dan harapan dalam menyambut bulan suci ini adalah kemeriahan tradisi Meriam Ramadan di Sarajevo, ibu kota Bosnia Herzegovina. Ratusan muslim di sana beriringan menaiki perbukitan kecil, yang mereka sebut sebagai Zuta Tabija, atau Benteng Kuning. Anak-anak membawa balon warna-warni dengan penuh kegembiraan menyambut datangnya bulan Ramadan.

Menjelang senja, pemerintah kota Sarajevo bersama warga akan bersama-sama membunyikan meriam yang tersimpan di benteng ini, yang merupakan tradisi bagi warga setempat.

Wali Kota Sarajevo, Benjamina Karic berharap, Ramadan berisi cinta dan solidaritas. “Bagi saya, sebagai wali kota Sarajevo, bulan Ramadan adalah waktu ketika Sarajevo penuh wangi cinta dan solidaritas. Bulan yang merangkul tradisi indah kami yang diwariskan oleh generasi yang telah mendahului kami,” ujarnya.

Awal bulan Ramadan secara resmi ditandai dengan bunyi meriam di Benteng Kuning ini. Setelah itu, selama satu bulan penuh, meriam yang sama akan dibunyikan menjelang senja, sebagai penanda berakhirnya puasa pada hari itu, atau datangnya waktu berbuka.

Benteng Kuning sendiri merupakan benteng meriam di pintu masuk kota yang dikelilingi tembok benteng. Dibangun antara tahun 1727 dan 1739, benteng tersebut berperan sebagai titik pertahanan, ketika pasukan Austria-Hongaria menyerang wilayah itu pada 1878. Setelah mengalami berbagai kerusakan, benteng ini direnovasi karena nilai penting sejarahnya, dan proses itu selesai pada 1998.

Harapan untuk Ramadan juga disampaikan Edina Khashouf Covic, warga Sarajevo. “Bagi saya, Ramadan adalah titik yang menandai akhir dari segala hal yang negatif, dan awal dari semua hal yang positif, Insya Allah,” kata dia.

Share This Article