IPOL.ID – Ibarat pisau bermata dua, perkembangan teknologi digital atau internet memberi dua pilihan. Satu sisi, manfaat positifnya, internet memudahkan manusia dalam berkomunikasi dan mencari informasi. Sisi lain, internet juga memiliki dampak negatif seperti hoaks, pornografi, perjudian hingga penipuan online. Apa modal yang mesti dimiliki agar warganet berakhlak mulia di ruang digital?
”Jadilah warganet yang tangguh. Ciri pertama, selalu berpikir kritis dan rajin menjadi kreator konten yang positif dan bermanfaat. Kedua, jalin koinfo munikasi dan interaksi positif sesama warganet. Ketiga, jaga keamanan identitas digital dan jejak digital kita,” kata Joan Prayuda.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Tanjung Jabung (Tanjab) Barat, Provinsi Jambi, itu menyampaikan hal tersebut saat hadir dan menjadi narasumber dalam diskusi literasi digital yang dilakukan chip in dengan sejumlah komunitas pemuda di Kuala Tungkal, Tanjab Barat, Sabtu (30/3) malam.
Diselenggarakan usai salat tarawih, diskusi luring (offline) bertema ”Menjadi Netizen Berakhlak Mulia” itu diikuti oleh sejumlah komunitas pemuda di Jambi. Di antaranya: Komite Keraf, Teater Tanjak, Remaja Al Falah, Sanggar Seni Cahaya, Remaja Anyam, Remaja Masjid Baitul Makmur, dan komunitas Sanggar Himpunan Melayu.
Terkait tema diskusi, Joan Prayuda mengingatkan peserta untuk tidak sharing data pribadi sembarangan. Juga, merawat positif jejak digital, serta melawan perundungan siber (cyberbullying) dan ujaran kebencian dengan menjaga tutur sapa di internet selalu sopan, santun, dan berakhlak.
”Sinergikan itu semua dalam interaksi internet sehari-hari, insyaallah akan jadi modal yang ampuh,” kata Joan, dalam diskusi yang dipandu Rudi Candra.
Dari perspektif etika digital, presenter televisi M. Habibi mengatakan, selain mesti cakap dan tangguh di ruang digital, warganet juga mesti kritis dan makin bijak saat menerima segala bentuk informasi di beragam aplikasi media sosial yang diakses.
”Ciri warganet yang cerdas dan bijak adalah mampu membuat konten kreatif dan positif. Juga, bisa mengedepankan akhlak mulia dan selektif dalam menerima informasi,” ujar Habibi, yang juga bertugas di Bagian Protokol dan Komunikasi Pemkab Tanjab Barat.


