Orang Tua Wajib Simak, Menyimak Ancaman di Balik Sensasi si Manis

Iqbal
6 Min Read
Makanan manis menyimpan potensi penyakit yang membahayakan masyarakat. Foto: Kemenkes

Untuk itu, masyarakat disarankan mengonsumsi gula setiap hari sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni sebanyak 10 persen dari total energi (200 kilo kalori) atau setara dengan empat sendok makan atau 50 gram per hari bagi setiap orang.

“Kesadaran akan bahaya konsumsi gula berlebihan sangatlah penting agar orang dapat terhindar dari penyakit serius seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan lainnya,” kata Eva.

Meskipun gula berbahaya bagi kesehatan, namun orang tidak disarankan untuk meninggalkan konsumsi gula karena untuk energi dalam tubuh tetap membutuhkan glukosa. Eva mengatakan, terkadang ada penderita diabetes yang salah memandang penyakit kencing manis ini dengan langsung berhenti mengonsumsi gula, padahal jika itu dilakukan justru bisa menyebabkan hipoglikemia, yakni kondisi ketika kadar gula dalam darah berada di bawah normal.

Situs Diabetes UK menulis, tidak masalah penderita diabetes untuk sesekali menikmati makan makanan manis dan tidak masalah jika sesekali memasukkannya sebagai camilan sebagai bagian dari pola makan yang sehat dan seimbang. Selain itu, bagi sebagian penderita diabetes, minuman manis atau tablet glukosa sangat penting untuk mengatasi hipoglikemia ketika kadar glukosa darah terlalu rendah.

Menurut Situs Diabetes UK, orang perlu memperhatikan jumlah gula harian maksimum yang direkomendasikan untuk dikonsumsi, yakni 30 gram untuk orang dewasa, yang berarti hanya tujuh sendok teh sehari. Sebagai ilustrasi, kandungan gula dalam sejumlah makanan sebagai berikut. Satu sendok makan saus tomat mengandung sekitar satu sendok teh gula, sepotong biskuit cokelat mengandung hingga dua sendok teh gula, dan satu porsi kecil kacang panggang hampir setara dengan tiga sendok teh gula.

“Anda dapat melihat seberapa cepat sendok teh gula tersebut bertambah,” kata mereka.

Eva memberikan tip untuk mengurangi konsumsi gula berlebih sekaligus terhindar dari penyakit serius yang diawali oleh konsumsi gula berlebih. Pertama, perhatikan label gizi makanan dengan baik. Kedua, jika membeli makanan atau minuman, pastikan tidak dengan pemanis tambahan. Ketiga, kombinasikan antara gula dengan protein lemak sehat dan serat. Terakhir, jadikan mengurangi gula menjadi bagian dari kebiasaan hidup.

“Jadikan mengurangi gula menjadi bagian dari kebiasaan, termasuk mengonsumsi makanan karbohidrat harus dikurangi juga karena gula itu bukan hanya dalam bentuk gula yang biasa kita pakai untuk makan dan minum tapi makanan karbohidrat itu juga tinggi gulanya,” pungkasnya. (ahmad)

Share This Article