Orang Tua Wajib Simak, Menyimak Ancaman di Balik Sensasi si Manis

Iqbal
6 Min Read
Makanan manis menyimpan potensi penyakit yang membahayakan masyarakat. Foto: Kemenkes

IPOL.ID – Konsumsi makanan dan minuman manis berlebih akan menyebabkan penumpukan gula yang melebihi kebutuhan yang diperlukan tubuh.

Makanan-makanan yang mengandung gula itu mengundang selera dan dikemas dengan menarik sehingga membuat orang yang mengonsumsinya ketagihan. Hal itu bisa dilihat dari bermunculannya gerai-gerai makanan masa kini yang belakangan ini kerap digandrungi masyarakat, khususnya anak muda.

Namun demikian, ada hal yang patut diwaspadai oleh masyarakat di balik kenikmatan makanan tinggi gula tersebut. “Di balik sensasi rasa yang manis, yang menggoda, tersembunyi ancaman yang dapat merusak kesehatan tubuh secara perlahan-lahan,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Dr Eva Susanti, melansir Rabu (17/1)

Menurut Diabetes UK, organisasi di Inggris yang mengedukasi masyarakat tentang penyakit diabetes, menyatakan bahwa gula tidak berperan sebagai faktor risiko lahirnya penyakit diabetes tipe-1. Untuk diabetes tipe-2 yang lebih kompleks, konsumsi gula berlebihan bukanlah penyebab langsung muncul penyakit diabetes melitus tapi bisa menjadi faktor pemicu terjadinya kenaikan berat badan yang akhirnya bisa membuat seseorang terkena penyakit yang dikenal sebagai juga sebagai kencing manis itu.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar 2018, prevalensi kegemukan di Indonesia mengalami peningkatan, dari 10,5 persen pada 2007 menjadi 14,8% pada  2013 dan 21,8% pada 2018. Menurut hasil Survei Kesehatan Indonesia 2023, angka obesitas di Indonesia meningkat menjadi 23,4%.

Eva Susanti mengatakan, kebiasaan mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi, karbohidrat tinggi, gula tinggi ,dan tinggi tepung akan dapat menyebabkan munculnya resistensi insulin. Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh pankreas yang memungkinkan pengaturan pengambilan glukosa. Hormon ini dilepaskan sebagai respons terhadap peningkatan kadar glukosa dalam darah dan memungkinkan sel-sel individu mengambil glukosa dari darah untuk metabolismenya.

Sementara itu, kata Eva, konsumsi makanan maupun minuman manis dalam jumlah banyak akan menyebabkan penumpukan gula yang melebihi kebutuhan yang diperlukan tubuh untuk memproduksi hormon insulin. Akibatnya, ketika diperiksa, kadar gula dalam darah tinggi melebihi normal dan terindikasi mengalami penyakit diabetes tipe 2.

“Konsumsi gula yang terus menerus akan menyebabkan resistensi insulin, ketika tubuh tidak bisa menggunakan insulin secara efektif, sehingga kemungkinan akan terkena risiko mengalami diabetes apabila tidak diimbangi dengan aktivitas fisik,” paparnya.

Menurut Eva, kelebihan gula yang banyak pada tubuh juga bisa menjadi salah satu faktor risiko seseorang terkena penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi. Gula yang banyak nantinya akan menumpuk di dalam sel tubuh dan akan menjadi lemak sehingga membuat tekanan darah meningkat. Untuk mengalirkan darah ke sel tubuh kita perlu memompa lebih berat karena banyaknya lemak yang ada di tubuh.

Share This Article