Kebun Teh Pagaralam sendiri berada pada ketinggian sekitar 1520 meter di atas permukaan laut. Kebun teh ini dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara VII. PTPN VII merupakan perusahaan BUMN yang unit kerjanya terfokus pada agribisnis dan perkebunan. Selain teh, perusahaan BUMN ini juga mengelola perkebunan lain seperti tebu, karet, dan kelapa sawit.
Menurut data yang dilansir website PTPN VII, Kebun Teh Pagaralam memiliki luas puluhan ribu hektare. Volume penjualannya mencapai ribuan ton per tahun, yang trendnya selalu meningkat dari tahun ke tahun. Setengah hasil Kebun Teh Pagaralam digunakan untuk kebutuhan dalam negeri, sebagian lagi diekspor ke luar negeri. Selain terkenal dengan kopi robusta, Pagaralam juga salah satu penghasil teh unggulan di Indonesia.
Memasuki akhir pekan, Kawasan Puncak Pagaralam ini akan diramaikan oleh para wisatawan, baik yang datang dari wilayah Sumatera Selatan, maupun dari luar daerah. Apalagi di sekitar kaki Gunung Dempo banyak terdapat fasilitas penginapan berupa rumah singgah dan villa yang harga sewanya relatif terjangkau.
Selain itu, di kawasan ini juga ditemui penjual oleh-oleh khas Pagaralam, seperti kopi, teh, hingga figura senjata kudok. Mengunjungi Kebun Teh Pagar Alam merupakan salah satu aktivitas liburan yang menyenangkan bersama keluarga. Selain bisa melihat pemandangan yang indah, suasana di kawasan ini juga sangat hening dan udaranya masih sangat sejuk.
Mendaki Puncak Gunung Dempo
Mendaki ke puncak gunung tidak sesulit yang dibayangkan. Dengan kemiringan sekitar 40 ° lereng cukup stabil untuk didaki. Puncak utama Dempo adalah kawah gunung berapi yang masih menyala dengan diameter sekitar seratus meter persegi.
Pada hari-hari biasa di Gunung Dempo dapat ditemui banyak orang yang sengaja naik ke puncak untuk mencari kayu atau sekadar berhiking. Adapun wisatawan yang sengaja menyambangi pintu pendakian dengan hanya untuk berwisata di lerang gunung Dempo.
Meski gunung ini cukup tinggi terdapat air jernih yang dapat ditemui sampai setengah perjalanan, sehingga para pendaki tidak perlu khawatir kehabisan air minum selama perjalanan. Sebuah sungai kecil yang jernih mengalir di perbatasan hutan pertanda kita mulai memasuki daerah hutan yang ditumbuhi dengan tumbuhan yang mirip seperti yang kita temui di gunung Gede-Pangrango, yaitu hutan montana. Jalan setapak penuh dengan akar-akar yang melintang, kemiringan lereng sendiri cukup curam untuk memeras keringat. Tidak ada tanda-tanda khusus, keadaan hutan ini hampir homogen dan sangat hening.
Empat atau lima jam perjalanan pendaki akan memasuki daerah dengan vegetasi tumbuhan berpohon rendah dan semakin rendah, beberapa daerah agak terbuka, pandangan pun menjadi luas. Gunung Dempo memiliki dua puncak yang satunya bernama Puncak Api.
Menjelang puncak pertama Dempo yang merupakan dataran masif. Puncak pertama ditumbuhi tanaman yang rendah mirip perdu. Dari puncak pertama ini turun kembali ke lembah yang diapit oleh puncak pertama dan puncak utama. Di lembah ini terdapat sebuah sumber mata air mengalir. Hanya air jernih ini sedikit kecut rasanya, mungkin pengaruh rembesan belerang. Dilembah inilah juga para pendaki dapat mendirikan tenda sebagai camp pendakian. (tim)


