Ini Formula Kominfo Cegah Hoax Saat Masa Kampanye

Bambang
3 Min Read
Ilustrasi berita hoax yang terus diantisipasi pemerintah selama masa kampanye.(foto freepik)

IPOL.ID- Upaya pencegahan hoax selama pelaksanaan pemilu terus dilakukan pemerintah selama masa kampanye.

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa pihaknya terus menggencarkan tiga inisiatif dalam menangkal penyebaran informasi hoaks pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Pertama dari tingkat hulu melalui Program Gerakan Nasional Literasi Digital.
Kami berupaya meningkatkan literasi digital masyarakat agar mampu membentengi diri dari ancaman, menjadi korban dan penyebar hoaks di seluruh masyarakat,” kata Budi Arie kepada wartawan, Minggu (14/1/2024).

Selanjutnya, pada tingkat menengah, Budi Arie memerintahkan jajarannya untuk melakukan patroli siber selama 1×24 jam secara masif. Menurutnya, upaya membersihkan konten hoaks dan disinformasi bertujuan untuk mengamankan ruang digital dari virus hoaks.

“Manakala menemui konten negatif atau hoaks, langsung kami tindaklanjuti dengan men-takedown alias dialmarhumkan dari ruang digital,” tegasnya.

Kementerian Kominfo juga berupaya melakukan penerbitan klarifikasi terhadap hoaks secara berkala. Menkominfo menyatakan setiap informasi yang tersebar di ruang publik dengan tendensi hoaks dan disinformasi diberikan stempel untuk mempertegas sekaligus pengingat agar masyarakat tidak ikut menyebarkan.

“Jadi kalau misalnya ada hoaks kita stempel “HOAKS” supaya masyarakat terhindar dari isi dan konten hoaks. Sedangkan di tingkat hilir, kami mendukung upaya penegakan hukum oleh Polri dengan pemberian data dan informasi,” jelasnya.

Budi Arie menyatakan hingga saat ini masih ditemukan penyebaran informasi hoaks dan disinformasi mengenai Pemilu dalam ruang digital.

Share This Article