Perempuan Indonesia Sampaikan Solidaritas untuk Perempuan Palestina

Timur
4 Min Read
Salah satu aksi bela Palestina di Bali Indonesia. Foto: x @edhy_18

Terkait situasi di Tanah Air, Ika juga menyoroti kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang masih tinggi di Indonesia. Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) hingga September 2023 terdapat 18.466 kasus kekerasan, 11.324 kasus di antaranya adalah KDRT. Kasus ini telah berdampak serius pada kehidupan perempuan di rumah maupun tempat kerja. Karena itu, menurut Ika, perjuangan untuk menghapuskan kekerasan terhadap perempuan harus terus dilakukan.

Sementara Dinah menambahkan bahwa pihaknya juga menyoroti berbagai kebijakan pembangunan yang tidak adil bagi perempuan karena tidak mengakui tenaga kerja perempuan. Semisal di Indonesia pekerja rumah tangga di Indonesia yang belum diakui sebagai pekerja dalam peraturan perundang-undangan

Sejarah Kampanye 16 Hari Anti-Kekerasan terhadap Perempuan

Kampanye 16 Hari Anti-Kekerasan terhadap Perempuan setiap tahun diperingati mulai dari 25 November hingga 10 Desember untuk mendorong upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia. Mengutip Komnas Perempuan, kampanye ini pertama kali digagas oleh Women’s Global Leadership Institute pada 1991 yang disponsori oleh Center for Women’s Global Leadership. Sedangkan untuk di Indonesia dipelopori oleh Komnas Perempuan.

Tanggal 25 November dipilih karena merupakan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan dan 10 Desember merupakan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional. Kendati demikian, masih terdapat beberapa momentum dalam rentang tanggal tersebut. Antara lain 29 November Hari Perempuan Pembela Hak Asasi Manusia, 1 Desember Hari AIDS Sedunia Hari AIDS Sedunia, dan 2 Desember Hari Internasional untuk Penghapusan Perbudakan.

Adapun untuk tema Kampanye 16 Hari Anti-Kekerasan Terhadap Perempuan 2023 yaitu “UNITE! Invest to prevent violence against women and girls”. Artinya berinvestasi untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan. UN Women mendorong pemerintah, lembaga, dan warga negara untuk menunjukkan kepedulian dalam mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam Kampanye 16 Hari Anti-Kekerasan terhadap Perempuan 2023 ini. (voa / tim)

Share This Article