“Kita melakukan apa yang disebut tax holiday, tax allowance, atau kadang-kadang kita membuat tax yang ditanggung pemerintah DTP kayak seperti sekarang kita me-launch properti agar bisa meningkatkan demand side dan kemudian men-stimulate supply side-nya,” jelas Menkeu.
Tak ketinggalan, dukungan fiskal untuk industri juga dilakukan melalui investment allowance dan super tax deduction dalam rangka pendidikan serta pelatihan vokasi.
“Investment allowance juga dilakukan, pengurangan penghasilan neto 30% dari total nilai investasi untuk 45 bidang usaha termasuk untuk hilirisasi. Kalau anda melakukan pendidikan, pelatihan vokasi, anda bahkan bisa dapat super deduction,” lanjut Sri Mulyani.
Pemerintah juga terus berupaya meningkatkan daya saing melalui pembangunan infrastruktur dan peningkatan produktivitas.
“Nah kami di Kementerian Keuangan akan terus menggunakan dari mulai tadi tax atau penerimaan yang kita berikan insentif atau dukungan dari sisi belanja, belanja kita untuk SDM, belanja untuk infrastruktur, belanja untuk memperbaiki birokrasi, semuanya adalah dari sisi belanja, dan dari sisi below the line kita melakukan penyertaan modal negara dan memberikan dukungan capital kepada BUMN-BUMN yang memiliki peranan, baik itu pembangunan infra, baik itu untuk SDM, maupun dari sisi berbagai policy yang lain,” pungkas Sri Mulyani. (ahmad)


