Ipol.idIpol.idIpol.id
Font ResizerAa
  • Home
  • News
  • Nasional
    • Jabodetabek
    • Jakarta Raya
    • Nusantara
  • Internasional
  • Politik
  • Hukum
  • Kriminal
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Si Ipol
  • Opini
  • More
    • Video
    • Gaya hidup
    • Sosok
    • Tekno/Science
    • Galeri
    • Indeks Berita
Reading: Gagal di Asian Games 2022, Muhammad Zohri Kejar Peluang Lintasan Paris 2024
Ipol.idIpol.id
Font ResizerAa
Cari berita disini...
  • Home
  • News
  • Nasional
    • Jabodetabek
    • Jakarta Raya
    • Nusantara
  • Internasional
  • Politik
  • Hukum
  • Kriminal
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Si Ipol
  • Opini
  • More
    • Video
    • Gaya hidup
    • Sosok
    • Tekno/Science
    • Galeri
    • Indeks Berita
Follow US
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan IPOL.ID
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Olahraga

Gagal di Asian Games 2022, Muhammad Zohri Kejar Peluang Lintasan Paris 2024

Iqbal
Iqbal
Published: 01 Oct 2023, 16:30
4 Min Read
Sprinter Indonesia Lalu Muhammad Zohri. Foto: Kemenpora
Sprinter Indonesia Lalu Muhammad Zohri. Foto: Kemenpora

IPOL.ID – Muhammad Zohri memang gagal di Asian Games 2022 Hangzhou, tapi itu tak menyurutkan tekadnya untuk berprestasi. Sprinter asal Nusa Tengara Barat (NTB) ini bersiap mengejar lintasan Olimpiade Paris 2024.

Turun di lintasan empat final 100m putra Asian Games 2022 Hangzhou, Zohri tampak lebih fokus mendengarkan peluit. Ia tak mau gegabah sebagaimana sprinter Thailand Soroat Dapbang yang akhirnya harus didiskualifikasi karena curi start.

Zohri membenarkan posisi kakinya di start block. Peluit berbunyi, ia pun melesat. Kakinya melengkah cepat, bahkan sempat meninggalkan pelari-pelari lainnya setidaknya di 50 meter pertama. Hanya saja di akhir garis finis, Zohri mampu disalip rivalnya.

Alhasil, Zohri pun merelakan podium tertinggi untuk ditempati tuan rumah Zhenye Xie yang tampil tercepat dengan catatan waktu 9,97 detik. Disusul pelari Thailand Puripol Boonson dengan 10,02 detik dari Zhenye dan perunggu diamankan Mohd Fahmi Muhammad Azzem (Malaysia) yang mencatatkan 10,11 detik.

Zohri finis di posisi enam dengan catatan waktu 10,16 detik. Tentu ini bukan catatan waktu terbaiknya, mengingat Zohri adalah pemegang rekor Asia Tenggara di nomor 100m dengan catatan waktu 10,03 detik.

Namun, catatan Zohri di Hangzhou lebih baik dibanding waktu yang pernah dibukukan Zohri di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang di nomor yang sama. Lima tahun lalu, Zohri pun masuk final, ia menempati ranking tujuh dengan koleksi 10,20 detik.

Ditemui NOC Indonesia di mixed zone, Zohri menceritakan kendalanya. Paling utama terkait teknik yang ia rasa belum sempurna. Lima bulan lalu Zohri terkena cedera otot paha ketika turun di 200m putra, dan kala itu ia terpaksa mundur di nomor andalannya 100m putra.

“Bisa dikatakan (ketika terlihat seperti mau terpleset itu) sudah kecepatan maksimal, akhirnya gak ballance (seimbang). Ini bisa dibilang speed endurance kurang dan memengaruhi keseimbangan,” kata Zohri.

“Speed balancing itu sebenarnya program umum, seperti setahun sebelum kejuaraan atau beberapa bulan ketika pelari ditargetkan untuk mencapai peak performance. Nah kemarin kan sempat cedera, jadi istrahat dan tidak sempat mendapat program latihan itu.”

Cedera yang diderita Zohri di SEA Games bukan yang pertama dialaminya. Sebelum turun di Olimpiade 2020 Tokyo, Zohri juga sempat cedera kaki.

Saat ini, Zohri mengaku kondisinya sudah hampir pulih. “Sudah 95 persen dan tidak trauma juga. Saya tidak mau banyak berpikir. Saya punya cara menghibur diri karena saya percaya penyakit itu muncul ketika kita banyak berpikir,” kata Zohri.

Namun, yang paling memengaruhi adalah porsi latihan yang dijalani pemuda 23 tahun ini. Akibat cedera, ia sempat absen di latihan karena menjalani rangkaian terapi penyembuhan. “Setelah SEA Games beberapa minggu sempat terapi, terus dengar berita ada tryout di Tianjin. Tapi cedera ini sebenernya sempat membuat saya tidak latihan, yang mungkin akibatnya memengaruhi teknik,” ujar Zohri.

Juara dunia junior ini mengaku penampilan di Asian Games Hangzhou menjadi pembelajaran berharga, terutama untuk tampil di Olimpiade Paris. Zohri harus mampu membukukan 10 detik untuk tampil di lintasan Paris, dan target tersebut masih menjadi ambisinya. Termasuk, menjadi pelari Indonesia pertama yang mampu menembus catatan waktu di bawah 10 detik.

“Tentu (tidak berubah target saya). Sekarang saya harus menjaga kondisi agar tidak cedera lagi, tidak banyak pikiran sehingga bisa mencapai tujuan itu,” kata Zohri yakin. (ahmad)

GN

Follow Akun Google News Ipol.id

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami
TAGGED:Lari 100 meterMuhammad Zohriolimpiade paris 2024sprinter
Previous Article Kementerian Ketenagakerjaan menggelar Indonesian Healthcare Business Matching 2023 di Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA) Kemnaker Perluas Pasar Kerja di Luar Negeri
Next Article PT Kristalin Ekalestari saat memberikan bantuan sembako kepada warga di sekitar area pertambangan di Desa Nifasi, Distrik Makimi, Kabupaten Nabire, Papua Tengah. Foto: Dok PT Kristalin Ekalestar Peduli Sosial, Ratusan Warga Desa Nifasi Terima Bantuan Sembako dari PT Kristalin Ekalestari
[Ruby_E_Template id="1"]
Ipol.idIpol.id
Follow US
IPOL.ID telah diverifikasi oleh Dewan Pers Sertifikat Nomor 1084/DP-Verifikasi/K/IV/2023 https://dewanpers.or.id/data/perusahaanpers Copyright © IPOL.ID. All Rights Reserved.
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan IPOL.ID
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Logo Ipol.id Logo Ipol.id
Welcome Back!

Sign in to your account