IPOL.ID – Tanggal 28 September 2023 menjadi tonggak berdirinya satu tahun Asosiasi Pengusaha Air Minum Kemasan Nasional (Asparminas). Acara peringatan ini dihadiri oleh anggota dan perwakilan asosiasi dari berbagai kabupaten, kota, dan provinsi di seluruh Indonesia, dan berlangsung akrab, hangat, penuh kebersamaan dan inspiratif.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Asparminas, Johan Muliawan, mengungkapkan apresiasi mendalam terhadap kontribusi dan kerja keras anggota Asparminas dalam mendukung visi asosiasi sebagai wadah independen terpercaya bagi produsen air minum kemasan (AMDK) nasional yang berkomitmen menyediakan produk berkualitas tinggi, aman dikonsumsi, dan ramah lingkungan.
“Dari sebuah inisiatif kecil tepat satu tahun yang lalu, Asparminas kita bertumbuh dengan pesat dengan total anggota 60 perusahaan yang tersebar di 32 kabupaten, kota, dan 18 provinsi, ” kata Johan, sekaligus Direktur Sustainability Le Minerale. “Kami berharap di tahun-tahun mendatang Asparminas terus tumbuh dengan keanggotaan di seluruh provinsi.”
Melalui program- program yang telah dilakukan, Asparminas telah berhasil menempatkan diri sebagai organisasi independen produsen air minum kemasan yang mampu bermitra dengan berbagai lembaga pemerintahan, kata Johan. Saat ini, Asparminas juga tercatat sebagai satu-satunya organisasi produsen air kemasan yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin).
Menurut Johan, industri AMDK di Indonesia masih memiliki potensi pertumbuhan yang besar. Dia mencatat bahwa saat ini rata-rata tingkat konsumsi air kemasan warga di Jakarta mencapai 88 liter per orang per tahun. Sementara di luar Jakarta, khususnya di Jawa, tingkat konsumsi masih berada di level 11 liter per orang per tahun.
Di Kalimantan, Johan bilang, tingkat konsumsi AMDK bahkan hanya mencapai 8,8 liter per orang. Karena itu, dia optimis masih ada peluang pertumbuhan yang besar di sektor AMDK, termasuk untuk anggota Asparminas yang beroperasi di luar Jawa.

Selain itu, Johan juga mencatat bahwa industri AMDK di Indonesia memiliki karakteristik unik. Saat ini, terdapat lebih dari 1200 produsen dengan lebih dari 2100 merek AMDK yang memiliki izin edar, dengan volume produksi mencapai 35 miliar liter pada tahun 2021 dan nilai pasar mencapai Rp46 triliun per tahun.
Sekjen Asparminas, Nio Eko Susilo, mengungkap berbagai kegiatan peningkatan kapasitas yang telah dilakukan oleh asosiasi dalam waktu relatif singkat. Beberapa kegiatan tersebut meliputi sosialisasi online, pelatihan, dan berbagai diskusi terkait peraturan dan inovasi dalam industri AMDK.
Selain itu, Asparminas juga aktif dalam mengadvokasi isu-isu penting, seperti perizinan pengusahaan air, cukai plastik, pendauran ulang sampah kemasan, SNI AMDK, dan lainnya.
Ke depannya, kata Eko, Asparminas berencana untuk terus meningkatkan kapasitas anggota asosiasi dengan berbagai kegiatan sosialisasi, termasuk penilaian industri hijau, efisiensi energi, persaingan usaha yang lebih sehat, inovasi teknologi, dan kepatuhan terhadap peraturan.


