Telkom Komitmen Bangun Masa Depan Digital yang Berkembang di Kawasan ASEAN

Iqbal
5 Min Read
Direktur Enterprise and Business Service Telkom FM Venusiana (paling kanan) memaparkan terkait showcase konektivitas digital serta infrastruktur berkelanjutan dan ramah lingkungan TelkomGroup kepada Menteri BUMN RI Erick Thohir (tengah) dan para Delegasi ASEAN pada event ASEAN Indo-Pacific Forum, di Hotel Mulia Jakarta (5/9). Foto: Telkom Indonesia

IPOL.ID – Memperkuat digitalisasi dan inklusivitas di Indonesia akan tetap menjadi fokus Telkom Indonesia sebagai perusahaan telekomunikasi digital terkemuka. Hal ini merupakan bagian dari dukungan untuk Indonesia sebagai bagian dari ASEAN, Epicentrum of Growth, di mana Indonesia memiliki lebih dari 270 juta pengguna internet di tahun 2023 dengan pertumbuhan ekonomi digital yang diproyeksikan akan mencapai USD130 miliar pada tahun 2025.

Oleh karena itu, untuk membangun konektivitas yang kuat dan handal, TelkomGroup berfokus pada tiga domain digital, yakni: Digital Connectivity, Digital Platform, dan Digital Service.

Pada ASEAN Indo-Pacific Forum, flagship event dari KTT ASEAN ke-43 di Jakarta, yang mendorong terciptanya dialog dan kolaborasi yang inklusif antar publik, sektor swasta, dan pelaku bisnis di ASEAN dan Kawasan Indo-Pasifik, Telkom bertujuan untuk menunjukkan upaya berkelanjutan yang strategis dalam membangun digitalisasi Indonesia dengan secara aktif menjalankan inisiatif inklusi digital dan memperluas cakupan konektivitas digital, melalui strategi transformasi, Five Bold Moves.

Pada opening ceremony AIPF, Presiden Indonesia, Joko Widodo, menyatakan, “Di tengah melemahnya perekonomian dunia, perekonomian ASEAN terbukti tangguh dan terus tumbuh melampaui pertumbuhan ekonomi dunia dengan jumlah penduduk mencapai 680 juta jiwa. ASEAN juga merupakan pasar potensial dengan peluang investasi yang menjanjikan, namun kawasan ASEAN juga tidak luput dari tantangan global. Oleh karena itu, adanya ASEAN Indo-Pacific Forum bertujuan untuk mengubah persaingan menjadi kerja sama dan membangun habit kerja sama yang saling menguntungkan tanpa meninggalkan siapapun. AIPF memiliki tiga agenda yakni: Green Infrastructure and Resilient Supply Chain, Sustainable dan Innovative Financing, and Digital Transformation and Creative Economy.”

Ia menambahkan, “Pada tahun 2030, ekonomi digital di kawasan ASEAN diperkirakan akan tumbuh hingga USD1 trillion. Oleh karena itu, adopsi dan inovasi digital harus diperkuat untuk mendukung ekonomi kreatif dan UKM.”

Presiden Joko Widodo juga mengapresiasi terciptanya 93 proyek kerja sama senilai USD38,2 miliar dan 73 proyek potensial senilai USD17,8 miliar antara negara-negara ASEAN dengan Mitra ASEAN. Hal ini mencerminkan komitmen untuk membangun Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan sejahtera.

Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) bersama; (dari kiri) Direktur Sales Telkomsel Adiwinahyu Basuki Sigit, Direktur Enterprise & Business Service Telkom FM Venusiana R, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) Dony Oskaria, Dirut BNI Royke Tumilaar, Wadirut Bank Mandiri Alexandra Askandar, Direktur Wholesale & International Banking BNI Silvano Winston Rumantir di sela-sela acara ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (5/9). Foto: Telkom Indonesia
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) bersama; (dari kiri) Direktur Sales Telkomsel Adiwinahyu Basuki Sigit, Direktur Enterprise & Business Service Telkom FM Venusiana R, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) Dony Oskaria, Dirut BNI Royke Tumilaar, Wadirut Bank Mandiri Alexandra Askandar, Direktur Wholesale & International Banking BNI Silvano Winston Rumantir di sela-sela acara ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (5/9). Foto: Telkom Indonesia
Share This Article