BP2MI Kembali Berangkatkan 83 PMI ke Korea Selatan untuk Ditempatkan di Dua Sektor Ini

Bambang
6 Min Read
Direktur Penempatan Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Seriulina Tarigan mewakili Kepala BP2MI, Benny Rhamdani dalam acara Pelepasan Pekerja Migran Indonesia Program G-TO-G Korsel 2023 di Aula KH. Abdurahman Wahid kantor BP2MI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (17/7). Foto: Joesvicar Iqbal/ipol.id

IPOL.ID – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali melakukan pelepasan terhadap puluhan Pekerja Migran Indonesia melalui Program G-To-G ke Korea Selatan Tahun 2023.

Direktur Penempatan Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika BP2MI, Seriulina Tarigan menyampaikan, pada kegiatan hari ini Senin (17/7) BP2MI melakukan pelepasan PMI ke Korea Selatan. Jumlah yang diberangkatkan ada 83 orang, terdiri dari 53 orang di sektor manufaktur tapi reantree semua.

Kemudian 30 orang untuk sektor fisik, perikanan, dan 10 reantree, 20 di antaranya reguler. Di Korea Selatan nantinya, mereka akan menjalankan orientasi selama 3 hari.

“Pelepasan ini yang ke 27 dan gelombang ke 50 di Tahun 2023 ya. Keberangkatan mereka pun aman, langsung ditangani HRD, karena keselamatan PMI nomor satu,” kata Seriulina mewakili Kepala BP2MI, Benny Rhamdani dalam acara Pelepasan Pekerja Migran Indonesia Program G-TO-G Korsel 2023 di Aula KH. Abdurahman Wahid kantor BP2MI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (17/7).

Dia katakan, dari seluruh jumlah PMI yang ada yang ditempatkan di bagian manufakturing dan sektor fisik, perikanan. Pada malam ini mereka akan diberangkan melalui Bandara Soekarno Hatta dengan kontrak kerja pemerintah selama tiga tahun lamanya untuk sekali visa hanya dapat dipergunakan untuk masuk ke negara Korea Selatan.

Direktur Penempatan Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Seriulina Tarigan mewakili Kepala BP2MI, Benny Rhamdani dalam acara Pelepasan Pekerja Migran Indonesia Program G-TO-G Korsel 2023 di Aula KH. Abdurahman Wahid kantor BP2MI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (17/7). Foto: Joesvicar Iqbal/ipol.id
Direktur Penempatan Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Seriulina Tarigan mewakili Kepala BP2MI, Benny Rhamdani dalam acara Pelepasan Pekerja Migran Indonesia Program G-TO-G Korsel 2023 di Aula KH. Abdurahman Wahid kantor BP2MI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (17/7). Foto: Joesvicar Iqbal/ipol.id

“Jadi ini single trip, kalau ada PMI keluar meninggalkan Korea Selatan jika kembali maka (visa) sudah tidak bisa digunakan atau tidak berlaku kembali masuk ke Korea Selatan, itu ketentuannya,” tegas Seriulina.

Dia berharap, mereka yang berangkat ke Korea Selatan (Korsel) menjadi kebanggaan dan harus dijaga sampai 3 tahun kontrak selesai. Pihaknya berharap mereka dapat bekerja dengan baik.

“Karena tidak semua mendapatkan kesempatan itu. Dan di sana PMI harus menjaga nama baik bangsa dan negara, itu pesan kami. Jangan pernah melanggar peraturan di Korea Selatan,” pesan Seriulina.

Sejauh ini BP2MI telah memberikan pelayanan kepada PMI dan keluarga. Lounge PMI juga sudah tersedia di delapan bandara, di antaranya di Bandara Soekarno Hatta, Juanda, Surabaya, Semarang, Nusa Tenggara Barat (NTB), Lampung dan Yogyakarta.

“Tagline kita Pergi Migran Pulang Juragan, sehingga ada kebanggan sebagai PMI untuk dapat menjalankan tugas dan kewajiban di tempat negara yang ditempati sampai habis masa kontrak sehingga pulang dapat membawa hasil bagi keluarga dan membawa perubahan sosial khususnya dalam ekonomi lebih mencukupi,” tukasnya.

Share This Article