“Ini kami beserta penyelenggara pemilu berusaha menjaga agar satu suara yang hadir di TPS akan sampai satu suara pada rekapitulasi sampai di penghitungan akhir di KPU,” tutur Bagja.
Menurut Bagja, KPU mesti transparan dalam membuat sistem penghitungan. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan politik uang.
“Kami mendorong KPU seluas-luasnya dan setransparan mungkin dalam membuat sistem penghitungan suara yang lebih baik lagi. Karena ke depannya, serangan fajar atau politik uang menyasar pada penyelenggara pemilu ke depan,”katanya.(Sofian Ismanto)


