Kontingen Indonesia mengikut sertakan atlet partner pada cabang olahraga boling dan bulu tangkis. Maksud dipertandingkanya nomor unified sport adalah untuk mendorong terwujudnya inklusi di sektor olahraga.
Atlet bertalenta khusus atau difabilitas intelektual bermain dalam tim atau pasangan dengan atlet non difabel yang berperan sebagai partner.
Selain dari boling, perolehan emas juga datang dari tim bulu tangkis. Dua pebulu tangkis Special Olympics Indonesia, Naufal Dwi Kurnia dan Ananias Lilin Pratiwi serta dua atlet pendamping Alfonsus William dan Kristiyana Febrianti sukses mengalahkan lawan-lawannya di nomor women unified double dan men unified double.
Kedua pasangan yang bertarung di level tertinggi itu memenangi seluruh pertarungan yang menggunakkan sistem setengah kompetisi. Pasangan Pratiwi/Febrianti merebut emas diikuti pasangan Hongkong Ally Grace Yuet Yeung/Ho Ki Chim, lalu diikuti peraih perunggu pasangan Denmark Louise Fleischer/Amalie Svensson.
Sementara Naufal/Alfonso mengungguli peraih perak pasangan tuan rumah Jerman Julian Rublack/Nicklas Bartels. Pasangan Denmark yang berada diurutan ketiga Mads Lounvad/Jonas Nielson merebut perunggu.
Pelatih tim bulu tangkis kontingen Special Olympics Indonesia, Mardi Panjaitan mengatakan hasil inimerupakan sesuatu yang telah diperhitungkan dari sebelumnya.
Menurutnya, latihan bersama selama sebulan penuh di Kota Kudus, Jawa Tengah telah membawa hasil yang baik. “Tekad kami adalah menyapu bersih semua nomor yang diikuti, sehingga pulang dengan empat emas,” pungkas Mardi. (ahmad)


