Ipol.idIpol.idIpol.id
Font ResizerAa
  • Home
  • News
  • Nasional
    • Jabodetabek
    • Jakarta Raya
    • Nusantara
  • Internasional
  • Politik
  • Hukum
  • Kriminal
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Si Ipol
  • Opini
  • More
    • Video
    • Gaya hidup
    • Sosok
    • Tekno/Science
    • Galeri
    • Indeks Berita
Reading: Bisa Bersihkan Polusi dan Racun, Jangan Remehkan Jamur dan Tanaman
Ipol.idIpol.id
Font ResizerAa
Cari berita disini...
  • Home
  • News
  • Nasional
    • Jabodetabek
    • Jakarta Raya
    • Nusantara
  • Internasional
  • Politik
  • Hukum
  • Kriminal
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Si Ipol
  • Opini
  • More
    • Video
    • Gaya hidup
    • Sosok
    • Tekno/Science
    • Galeri
    • Indeks Berita
Follow US
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan IPOL.ID
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Tekno/Science

Bisa Bersihkan Polusi dan Racun, Jangan Remehkan Jamur dan Tanaman

Timur
Timur
Published: 10 Jun 2023, 23:59
3 Min Read
jamur bersihkan polusi udara
Ilustrasi. Foto: Egor Kamelev / pexels

IPOL.ID – Para ilmuwan dari University of California Riverside telah menyebarkan tanaman dan jamur yang dipilih secara hati-hati di bekas lokasi industri di Los Angeles. Tujuan mereka adalah menghilangkan logam berat dan petrokimia yang telah mencemari daerah tersebut selama puluhan tahun.

Di suatu lahan telantar bekas kawasan industri di Los Angeles, Kreigh Hampel mencungkil sorgum hitam California dengan garu untuk mengetahui berapa banyak timbel yang diserapnya. Bunga-bunga putih dan merah muda tanaman itu memiliki kemampuan membersihkan yang menakjubkan, yang menurut para ilmuwan dapat dimanfaatkan untuk menghilangkan polutan berbahaya – dan bahkan mendaur ulangnya.

Hampel, sukarelawan proyek ini, mengatakan, ”Tanaman benar-benar dapat melakukan pembersihan, mereka tahu bagaimana caranya, mereka telah melakukannya berkali-kali selama jutaan tahun.”

Eksperimen ini adalah bagian dari proyek yang dijalankan University of California Riverside, yang telah menyebarkan tanaman dan jamur yang dipilih dengan hati-hati di bekas lokasi industri tersebut untuk membersihkan logam berat dan petrokimia yang telah mencemari daerah itu selama puluhan tahun.

Danielle Stevenson, yang memimpin penelitian itu, mengatakan, teknik-teknik pembersihan hayati seperti itu jauh lebih hemat biaya daripada teknik biasa.

“Kami membersihkan lokasi-lokasi ini dengan menggunakan jamur dan tanaman. Metode pembersihan konvensional hanyalah menggali semua tanah yang terkontaminasi dan membuangnya di tempat lain.”

Menurutnya, pendekatan konvensional tidak benar-benar menyelesaikan masalah dan biayanya pun besar sekali. Timbel dan logam lainnya kemudian dapat diperoleh dari tanaman tersebut dan bahkan digunakan kembali.

Di seluruh AS dan negara industri, tempat komersial yang telah tercemar setelah lewat masa pakainya kerap kali ditelantarkan begitu saja, kata Stevenson. Tanggung jawab untuk membenahinya jatuh pada otoritas lokal yang tidak memiliki cukup dana atau perlengkapan.

Di AS, di mana Badan Perlindungan Lingkungan Hidup mencatat hampir 1.900 lokasi bermasalah, hanya sejumlah kecil proyek pembersihan dilakukan setiap tahun, kata Stevenson. Ia berharap metode yang lebih murah akan memungkinkan lebih banyak lagi lokasi yang dibersihkan.

Para aktivis mengatakan penggunaan pembersihan hayati tidak terbatas untuk memperbaiki bekas lokasi industri. Proses ini juga dapat digunakan untuk membantu membersihkan abu beracun sisa kebakaran hutan – masalah tahunan di California yang rawan kebakaran.

Sementara itu, Stevenson menunjuk pada prasangka tak sehat mengenai jamur – seperti jamur menakutkan yang menginfeksi zombie dalam serial di HBO, “The Last of Us.”

“Saya selalu ditanya: ‘Kalau kita gunakan jamur untuk membersihkan suatu tempat, apakah jamur ini akan mengambil alih, memakan rumah kita dan menguasai dunia?” katanya dan dengan cepat ia menjawab, “Tidak akan.” (voa/timur)

Inilah sebabnya mengapa penting untuk melakukan eksperimen semacam itu di dunia nyata, bukan hanya di laboratorium.

Stevenson berpendapat, jika lebih banyak tes lapangan untuk metode ini dilakukan, orang akan semakin yakin untuk memilih pendekatan semacam ini.

GN

Follow Akun Google News Ipol.id

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami
TAGGED:californiajamurpolusipolusi udarapolutanracuntanamantimbal
Previous Article Petugas Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kantor Wilayah DJP (Kanwil DJP) Jakarta Utara berhasil membekuk pengusaha pabrik terpal berinisial MP, 32, di Komplek Anggrek Loka, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (10/6). Tersangka pun diserahkan dari Kejari Jakarta Utara ke Jaksa Peneliti Kejati DKI Jakarta. Foto: Ist Garap Faktur Pajak Fiktif, Pengusaha Pabrik Terpal Melawan Saat Dibawa Aparat di Banten, Rp150 Juta Disita
Next Article Pelajaran yang memakan waktu satu jam itu dipatok seharga 7.700 yen atau sekitar Rp800 ribu. Jarang Senyum Selama COVID, Orang-Orang Jepang Ikut Kursus Senyum ala Hollywood
[Ruby_E_Template id="1"]
Ipol.idIpol.id
Follow US
IPOL.ID telah diverifikasi oleh Dewan Pers Sertifikat Nomor 1084/DP-Verifikasi/K/IV/2023 https://dewanpers.or.id/data/perusahaanpers Copyright © IPOL.ID. All Rights Reserved.
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan IPOL.ID
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Logo Ipol.id Logo Ipol.id
Welcome Back!

Sign in to your account