Sabet Dua Operator Award Transjakarta, Mayasari Dorong Pemerintah Bangun Infrastruktur Charger Station

Bambang
7 Min Read
Direktur Mayasari Bakti, Ahmad Zulkifli (tengah, mengenakan batik merah marun hitam) bersama pengemudi terbaik Krisna Saputra (peci) dan jajaran PT Mayasari Bakti di Pool bus listrik di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (30/12). Foto: Joesvicar Iqbal/ipol.id

IPOL.ID – PT Mayasari Bakti mendorong pemerintah membangun infrastruktur charger station bus listrik di titik-titik yang strategis di DKI Jakarta. Sehingga pembangunan infrastruktur tersebut, dapat membawa manfaat dan kebaikan untuk semua.

Direktur Mayasari Bakti, Ahmad Zulkifli mengatakan, jadi memang aturan yang ada sekarang adalah pembangunan charger station itu ada di dalam pool di kawasan Cibubur. “Kami berharap stakeholder yang lain bisa membangun charger station di tempat yang dianggap strategis untuk memberikan keseimbangan,” kata Direktur Mayasari Bakti, Ahmad Zulkifli di Jakarta Timur, Jumat (30/12).

Sehingga, sambungnya, Mayasari mendorong pemerintah untuk membangun infrastruktur di titik-titik charger station tertentu di tempat strategis. Agar pembangunan itu efektif. “Karena dalam waktu pengisian/charger bisa memakan waktu sekitar 1,5 jam per unit sesuai manual book bus listrik dengan ambang batas baterai minimal 20 persen,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, lanjutnya, Mayasari meraih penghargaan pramudi terbaik (Penghargaan Adiwignya) dan manajemen pengemudi terbaik (The Best Driver Management) pada momen “Operator Award” yang digelar BUMD DKI Jakarta, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).

Mayasari menyabet penghargaan Adiwignya sebagai pramudi terbaik kategori bus besar yang diberikan kepada Krisna Saputra yang dinilai terbaik dalam kepatuhan, keandalan non teknis, kinerja keselamatan dan kinerja tanpa fasilitas.

Mayasari juga meraih penilaian tertinggi dalam manajemen pengemudi sehingga membawa pulang penghargaan “The Best Driver Management” di penghujung Tahun 2022.

“Kami bersyukur memiliki performa menyediakan layanan terbaik bagi publik melalui pramudi terbaik dan manejemen pengemudi terbaik dihargai oleh pemerintah DKI Jakarta melalui BUM-nya dan ini menjadi cambuk bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan,” ucapnya.

Mayasari mendapat penghargaan “Pioneer” karena merupakan operator pertama yang mengoperasikan unit bus listrik dalam layanan Transjakarta. “Ini salah satu bentuk komitmen Mayasari ikut berpartisipasi membangun transportasi publik berbasis jalan di DKI sekaligus berkontribusi mengimplementasikan pengendalian pencemaran udara,” tutur Zulkifli.

Dia mengatakan, tentunya akan menjadi cambuk bagi pihaknya untuk terus melakukan upaya-upaya peningkatan perbaikan, dan terus memberikan yang terbaik bagi para pengguna jasa angkutan khususnya bus listrik Mayasari.

Apakah berpengaruh pada kinerja pegawai di perusahaan? Zulkifli mengatakan, tentunya ini sangat signifikan artinya ini stimulus motivasi bagi manajemen dan kepada seluruh stakeholder baik departemen operasi, dan teknik, khususnya pada pengemudi.

“Karena hampir 900 pengemudi yang dimiliki Mayasari, salah satunya mendapatkan penghargaan. Menjadi pioneer bahwa pekerjaan yang dilakukan sehari-hari diganjar penghargaan,” tukasnya.

Lebih jauh, lanjut dia, melihat ini semuanya terukur, dari semua aspek, terkait olahan data statistik seperti apa, apakah ada persiapan? Mitra Transjakarta ada atau tidaknya ajang itu dituntut untuk memenuhi, melayani standar pelayanan minimum (SPM) yang dituangkan legalitasnya oleh gubernur DKI Jakarta. “Day to day itu dilakukan”.

Sehingga indikasi yang menjadi tolak ukur penilaiannya semua ada di Transjakarta. Barometer semuanya dilakukan sopir tanpa fatalitas, dan menjalankan standar operasional prosedur (SOP).

Share This Article