“Malam (24/12) sama pagi ini (25/12), sepertinya ada 700 warga yang hadir disini, cukup antusias sekali walaupun situasi seperti ini, warga tetap suka cita untuk bergabung merayakan natal bersama,” ucap Intan, Minggu (25/12).
Hal senada diungkapkan Supri salah satu jemaat Gereja Santo Petrus, dirinya mengaku ingin bangkit setelah kejadian pascagempa.
“Saya sangat optimis terhadap kebangkitan Cianjur, toleransi antar umat beragama dalam masa darurat kemarin juga telah menjadi bukti bahwa kita bisa bangkit bersama,” kata Supri semangat.
Kegiatan ini juga diharapkan menjadi momentum kebangkitan warga Cianjur dengan sikap toleransi antarumat beragama dalam menghadapi situasi pascagempa.
Sementara itu, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengatakan, seperti diketahui, masa tanggap darurat kini sudah beralih ke masa transisi pemulihan.
“BNPB juga secara konsisten terus mendampingi pemerintah daerah dalam masa tanggap darurat, transisi pemulihan, hingga rehabilitasi dan rekonstruksi,” tutup dia. (Joesvicar Iqbal)


