Ulama, Kiai, dan Santri Desak Ketum PPP Mundur Gegara Ini

Iqbal
5 Min Read
Ketua Ikatan Habib Nahdlatul Ulama (NU), Habib Salim bin Jindan didampingi KH. Solihin Ilyas, Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Amanah, dan para santri menyatakan sikap atas dugaan pernyataan SM di Ponpes Nurul Amanah di Jl. M. Kahfi 2, Jagakarsa, Senen (22/8). Foto: Joesvicar Iqbal/ipol.id

IPOL.ID – Para santri, kiai, ulama dan Ikatan Habib Nahdlatul Ulama (NU) menyatakan sikapnya atas pernyataan Suharso Monoarfa (SM) yang diduga telah melecehkan para ulama dan kiai. Mereka mendesak agar yang bersangkutan segera mundur dari dua jabatannya.

“Kami para ulama dan kiai disini bukan untuk memojokkan seseorang, tetapi untuk mengangkat harkat dan martabat para ulama dan kyai yang diduga dilecehkan oleh Suharso Manoarfa, Ketum PPP dan juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas),” kata Ketua Ikatan Habib Nahdlatul Ulama (NU), Habib Salim bin Jindan didampingi KH. Solihin Ilyas, Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Amanah, di Ponpes Nurul Amanah di Jalan M Kahfi 2, Jagakarsa, Senin (22/8).

Saat konferensi pers, Habib Salim mengatakan, kalau orang cinta ulama dan kiainya pasti tidak akan keluar dari lisannya yang diduga melecehkan para kiai dan ulama. “Jika orang belajar agama pasti mengerti, saya yakin, kalau tidak, mungkin agamanya 5 persen atau zero. Karena merujuk ulama adalah pewaris nabi, yang mengemban risalah nabi Muhammad,” papar Habib Salim.

Kedua, sambung Habib Salim, jika dia sebagai ketum partai Islam semestinya mengerti dan tidak melecehkan para ulama dan kiai. “Ini pelecehan, Pak SM diduga melecehkan para ulama dan kiai, dalam hal ini kami mengecam keras atas dugaan pelecehan yang dilakukan Ketum PPP SM. Saya minta pecinta ulama, habib dan kiai jangan mendukung SM dekaligus kita minta dipecat, ganyang SM,” tegas Habib Salim.

Selain itu, dia meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai pemimpin bangsa agar segera memecat Kepala Bappenas, SM. “Jangan sampai jutaan santri dan pecinta ulama serta kiai turun ke Jakarta, kami minta secepatnya SM dipecat,” desaknya.

Karena menurut Habib Salim, hal itu tidak sesuai dengan Pancasila, bagaimana akan membangun negeri ini tetapi tidak bisa membangun adab. “Sesuai dalam Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, pada kasus ini tidak sesuai Pancasila berarti dia (SM),” tukasnya.

Habib Salim menjelaskan, revolusi mental yang ditanamkan oleh Presiden Jokowi hendaknya dilakukan untuk membersihkan kabinet yang diduga melecehkan para kiai dan ulama. Ketiga, lanjutnya, jangan sampai pernyataan SM di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengadu domba antara KPK dengan para ulama, kiai dan santri.

“Jangan sampai KPK dengan ulama dan kyai serta santri diadu domba, jangan sampai itu terjadi. Kalau statement SM ke KPK berarti kan ada indikasi sengaja berbicara, dibalik itu ada statement agar KPK mengusut para ulama, kan kurang ajar itu orang,” tandasnya.

“Saya minta secepatnya KPK usut tuntas kekayaan SM, tak ada tedeng aling aling, tar sok, tar sok,” tambah Habib Salim.

Share This Article