Sri Mulyani Kirim Kode Harga BBM Subsidi Naik, Rakyat Menolak!

Iqbal
3 Min Read
Pengendara motor pada saat pengisian BBM pertalite dan tampak terlihat pada salah satu SPBU di wilayah Jakarta Timur, Selasa (30/8). Foto: Joesvicar Iqbal/ipol.id

IPOL.ID – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani melempar ‘kode’ yang mengisyaratkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dalam waktu dekat.

Kode tersebut disampaikan Sri Mulyani melalui akun Instagram resminya. “Subsidi BBM ditambah untuk membantu masyarakat, tapi apakah sudah tepat sasaran?” posting-nya.

Di tengah ketidakpastian global, APBN terus bekerja keras sebagai shock absorber untuk melindungi daya beli masyarakat dan ekonomi nasional dari guncangan. Konsekuensinya, anggaran subsidi dan kompensasi dinaikkan tiga kali lipat dari sebelumnya menjadi Rp502,4 triliun.

Mencermati perkembangan terkini, diperkirakan harga minyak mentah masih terus naik dan akan mencapai USD105/barel pada akhir tahun. Lebih tinggi dari asumsi makro pada Perpres 98/2022 yakni USD100/barel. Nilai tukar USD terhadap rupiah juga berada di angka Rp14.700, lebih tinggi dari asumsi APBN sebesar Rp14.450.

Sejalan aktivitas ekonomi yang makin pulih dan mobilitas yang meningkat, kuota volume BBM bersubsidi yang dianggarkan dalam APBN 2022 diperkirakan akan habis pada Oktober 2022.

Sri Mulyani mengatakan, anggaran subsidi dan kompensasi untuk BBM dan listrik diperkirakan masih terus merangkak naik hingga Rp698 triliun. Ini akibat kenaikan harga pangan dan energi yang dipicu eskalasi geopolitik.

“Anggaran subsidi BBM sangat besar di atas Rp600 triliun lebih dinikmati kelompok menengah atas. Hanya 5 persen subsidi solar dinikmati keluarga miskin. Sementara subsidi pertalite hanya 20 persen dinikmati kelompok tidak mampu dan miskin,” katanya.

Share This Article