“Negara manapun tidak bakal kuat (memberikan) subsidi sebesar itu. Tapi sekarang (kita) alhamdulilah masih kuat menahannya sampai sekarang. Ini yang patut kita syukuri bersama,” papar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Jokowi menjelaskan, di samping subsidi energi, pemerintah tetap memberikan subsidi pangan. Regulasi itu untuk menahan kenaikan harga pangan domestik lantaran tekanan di rantai pasok pasar global.
“Di negara lain sudah naik 30 persen, 40 persen, 50 persen naik. Karena apa? Mereka yang makan gandum, baik di Asia, Afrika, Eropa, sekarang di posisi yang sulit. Sudah mahal, barangnya (gandum) tak ada,” cetusnya.
Harga energi dan pangan dunia diketahui bergejolak karena perang Rusia dan Ukraina yang masih berlanjut.


