IPOL.ID – Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Pol & PUM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bahtiar menegaskan pentingnya merawat persatuan untuk menuju Papua yang damai dan sejahtera.
Bahtiar menjelaskan, merawat kebangsaan juga semakin penting di tengah beragamnya latar belakang keagamaan, suku, kelompok, organisasi, partai politik, hingga ideologi yang ada di Indonesia. Terlebih, Indonesia memiliki wilayah yang luas dengan penyebaran jumlah penduduk tidak merata.
Dia mengatakan, negara di seluruh dunia yang jumlahnya kurang lebih 200 negara juga berupaya merawat kebangsaan, mengelola perbedaan, dan mengelola kebhinekaan warganya. Mereka mengelola dengan caranya masing-masing.

“Semua negara dihadirkan dan dibentuk pada prinsip dasarnya, pada tujuan yang sama. Pertama menghadirkan rasa aman bagi warganya, yang kedua menghadirkan keadilan, yang ketiga menghadirkan kesejahteraan,” kata Bahtiar dalam Dialog Kebangsaan bertajuk “Merawat Kesatuan dalam Kebinekaan Menuju Papua yang Damai dan Sejahtera” yang disiarkan secara daring melalui TVRI Papua, Sabtu (6/8).
Indonesia, kata dia, sejak awal pendiriannya menempatkan Pancasila sebagai cara untuk menyatukan atau mengikat rakyat yang beragam. Pancasila menjadi dasar kesatuan atau sumber pemerintah membuat konstitusi, hukum negara, mengelola sistem pemerintahan, dan seterusnya.
Kendati demikian, dirinya mengakui, mengelola dinamika masyarakat dalam sebuah negara tidaklah mudah. Namun, upaya mewujudkan persatuan itu tetap perlu dilakukan, termasuk memandang pemerintah pusat dan daerah sebagai satu kesatuan sistem.

“Tugas kita ini pemerintah dan pemerintah daerah mengayomi, memfasilitasi, kepentingan-kepentingan, dan kebutuhan masyarakat,” terangnya.


