IPOL.ID – Para pedagang Pasar Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta Timur, mendadak heboh saat didatangi puluhan relawan Komunitas Warteg (Kowarteg) Indonesia. Mereka menyambut baik kehadiran para relawan, bukan lantaran paket sumbangan yang dibagi-bagikan.
Sebaliknya, karena aspirasi yang mereka suarakan ‘Ganjar Pranowo Presiden 2024’. Begitulah rupa misi yang dijalankan Kowarteg yang rutin blusukan ke pusat kegiatan perekonomian rakyat.
Selain membagi-bagikan bantuan berupa nasi beserta lauk pauk serta peralatan dapur, para relawan Kowarteg Indonesia juga mengajak masyarakat yang punya aspirasi sama ‘Ganjar Pranowo Presiden 2024’ untuk tidak takut dan ragu menyuarakan aspirasi mereka.
Kowarteg Indonesia ingin terus mengkonsolidasikan dukungan bagi Ganjar Pranowo hingga menjadi gerakan masyarakat luas hingga Pemilu 2024.
“Sebenarnya kebanyakan masyarakat sudah kenal dan merasa cocok dengan figur Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden 2024. Tapi suara mereka belum terwadahi jadi masih banyak tidak menyuarakannya. Kami datang ini mengajak semua, memperbesar aspirasi secara terbuka,” imbuh Ketua Kowarteg Indonesia, Nuhroji, di Pasar Kebon Pala, Kamis (25/8).
Nuhroji mengatakan, blusukan, berdialog dan bagi-bagi bantuan ke pedagang pasar dan masyarakat, mengadopsi gaya kepemimpinan Ganjar yang seolah tak pernah berjarak dengan rakyat kecil. Selain itu, program pemerintahan Ganjar banyak terbukti mensejahterakan rakyat, salah satunya Kartu Jateng Sejahtera (KJS).
Menurutnya, KJS wujud kerja nyata Ganjar menciptakan kesejahteraan rakyat dengan memberikan bantuan berupa uang tunai senilai Rp750 ribu per triwulan. Sasarannya 13 ribu keluarga miskin non produktif yang belum pernah tersentuh bantuan. Dia menilai, KJS sangat cocok diterapkan ke tingkat nasional agar angka kemiskinan dapat berkurang.
“Itu (program-program kerja Ganjar) sangat sejalan ya. Salah satunya Kartu Jateng Sejahtera, menurut kami layak untuk dilanjutkan ke tingkat nasional, karena terbukti mampu membuat masyarakat khususnya di Jawa Tengah sejahtera,” tutur Nuhroji pada wartawan.
