Selain itu, penyidik juga kembali melakukan gelar perkara dan memeriksa saksi-saksi. “Kami sudah buat satuan tugas khusus yang concern terhadap pengungkapan kasus ini,” kata Hengki di depan awak media, saat itu.
Namun pernyataan yang dikeluarkan oleh Kombes Pol Hengki Hariyadi tidak membuahkan hasil. Sebab, dipenghujung jabatannya sebagai Kapolrestro Jakarta Barat, kasus pembunuhan mahasiswi Esa Unggul masih belum terungkap bahkan masih lidik. Sedangkan pengganti Kombes Hengki, yakni Kombes Audie S Latuheru masih belum bisa mengungkap kasus tersebut.
Di sisi lain, Kasim Efendi orang tua korban mengaku tidak lagi menerima kabar dari Kepolisian terkait kasus yang menimpa putrinya. Bahkan dia masih berusaha mendatangi Polsek Kebon Jeruk untuk menanyakan perkembangan kasus tersebut.
“Saya pas lewat situ terus mampir. Biasanya saya hubungi Pak Tulus. Saya kalau ke Polsek selalu nemuin Pak Tulus dulu, karena kalau saya tanya perkembangannya ya ke Pak Tulus dulu. Saya selalu berharap, kasus ini bisa segera terungkap dengan perjuangan polisi,” harap Kasim.
Hingga kini, Kasim mengaku dirinya masih berharap polisi dapat menangkap pembunuh putrinya dan di hukum sesuai perbuatannya. Meski sudah empat tahun sepeninggal putrinya, kenangan bersama almarhumah semasa hidup masih teringat dibenak Kasim. Bahkan dia ingin sesekali bertemu dengan putrinya meski hanya dalam mimpi.
“Masih keingetan. Saya dan istri kepengin sekali ditemuin (almarhumah Arum). Saya belum pernah dimimpiin,” tutupnya. (ibl)


