Alasan NOC Indonesia Usulkan Sistem Bubble untuk Karantina Pelaku Olahraga dari Luar Negeri

Bambang
3 Min Read
NOC Indonesia Usulkan Sistem Bubble untuk Karantina Pelaku Olahraga dari Luar Negeri. Foto/noc

IPOL.ID- Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) mengusulkan kepada pemerintah agar dapat memberikan kebijakan terkait diskresi karantina terhadap pelaku olahraga yang datang dari luar negeri. Kebijakan tersebut dirasa perlu karena keterbatasan akses latihan selama karantina panjang memengaruhi stamina dan peforma para atlet.

“NOC Indonesia melihat masa karantina sangat berdampak terhadap kebugaran atlet. Kami menerima masukan dari national federation yang sempat menjalani karantina, akses mereka terbatas dan tidak bisa berlatih optimal. Selain karena tidak boleh keluar kamar, belum tentu di hotel karantina memiliki fasilitas latihan,” ujar Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari usai bertemu Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Senin (17/01).

NOC Indonesia, tambah Okto, merasa para pelaku olahraga memerlukan karantina dengan sistem yang berbeda, seperti bubble atau gelembung. Sistem ini biasa digunakan di sektor olahraga, seperti rangkaian Indonesia Badminton Festival di Bali yang juga dapat diadopsi di Indonesia.

Usulan ini juga telah disampaikan NOC Indonesia kepada Menpora Zainudin Amali secara resmi melalui surat bernomor 1.12.3/NOC-INA/PRE/2022 yang ditandatangani Okto pada 12 Januari tentang tindak biosecurity pencegahan penyebaran COVID-19 di Indonesia pada penyelenggaraan event olahraga Internasional di Indonesia serta keikutsertaan atlet-atlet Indonesia di setiap event olahraga Internasional.

“Kami menyampaikan kepada Menpora untuk adanya diskresi. Mereka tetap karantina, tetapi mungkin dengan sistem bubble. Jadi atlet yang baru pulang dari pertandingan di luar negeri mereka bisa berlatih untuk menjaga kebugarannya karena tidak mungkin atlet tidak latihan berhari-hari,” ujar Okto.

Share This Article