Namun yang menggembirakan, katanya, Tim Wushu DKI Jaya yang biasanya serial perhelatan PON hanya meloloskan dua atlet di final nomor sanda di ajang PON kali ini mampu meloloskan hingga lima atlet.
“Cuma di final mereka harus berhadapan dengan senior nya peraih medali emas PON 2012-2016.Tapi, mereka mampu menandinginya, ” ungkap Herman Wijaya.
Kedepan, menghadapi PON 2024 Aceh-Sumut, DKI Jaya akan mengevaluasi hasil PON Papua terutama mengisi kelas-kelas kosong seperti di nomor lowong yang tidak diikuti atlet DKI Jaya.
“Seperti di nomor sanda kelas70 kg atau 75 kg, dengan waktu kurang dari tiga tahun mana mungkin kita bisa instan melahirkan atlet baru. Solusinya, merekrut atlet dari daerah lain tidak harus peraih emas nya. Namun, peraih medali perak atau perunggu, kita tinggal poles agar bisa meraih emas, “paparnya. (bam)


