Keluarga Besar Alumni Akpol 1998 Parama Satwika Gelar Refleksi Kebangsaan dan Doa Bersama

Bambang
3 Min Read
Foto: Keluarga besar alumni Akpol 1998 batalyon Parama Satwika bersama Bhayangkari se-Indonesia dan perwakilan dari Belanda menggelar kegiatan refleksi kebangsaan dan doa bersama. (Ist)

Ustad Das’ad Latif selaku penceramah menekankan betapa pentingnya rasa syukur kepada Tuhan atas segala apa yang diperoleh oleh bangsa Indonesia selama ini.

“Bapak-bapak semua sebagai seorang polisi harus selalu bersyukur karena bapak sudah memiliki kewenangan dalam menjalankan tugas, kewenangan tersebut tidak dimiliki oleh orang lain termasuk saya sebagai ustad. Bapak bisa pakai baju ustad, tapi ustad Das’ad tidak bisa pakai baju polisi karena pasti saya bisa disebut polisi gadungan,” canda Ustad Das’ad Latif

“Kita terima, itulah yang terbaik, jangan pernah sangka buruk sudah bekerja dengan baik, mengikuti tupoksi dengan baik, apa yang kita minta ternyata tidak kita dapatkan maka mari bersangka baik memang inilah yang terbaik dari Allah SWT,” tambah Ustad Das’ad

Doa secara Nasrani disampaikan oleh Pendeta Gilbert Lumoindong dan doa secara hindu disampaikan oleh Penandhita Iptu I Wayan Pantu

Pada kesempatan tersebut, batalyon parama satwika juga turut memberikan tali asih kepada keluarga besar batalyon Parama Satwika yang telah meninggal dunia yaitu sebanyak 16 orang di seluruh Indonesia.Pada kesempatan itu, penerimaan tali asih diwakili oleh Hj. Suparti selaku ibu kandung dari Alm. Sertar Joko Suprapto yang gugur saat masih menjadi Taruna Akpol pada tahun 1996 di

Di akhir acara penutup, semua yang hadir dalam silaturahmi tersebut turut menyanyikan lagu ‘Bagimu Negeri’ dan juga sesi foto bersama secara virtual. (ibl)

Share This Article