Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Kimia, Farmasi, Tekstil, Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Badan Penelitian & Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, Sony Sulaksono menjelaskan, sesuai arahan Presiden, Making Indonesia 4.0 telah diluncurkan pada 4 April 2018, yang diawali dengan mengimplementasikan program tersebut di sektor manufaktur.
“Pegadaian merupakan perusahaan jasa keuangan pertama yang bisa menerapkan revolusi industri 4.0 dalam beberapa aspek diantaranya manajemen dan organisasi, SDM dan budaya, produk dan layanan, teknologi, serta operasi perusahaan. INDI 4.0 akan menjadi alat untuk mengukur kesiapan industri dalam bertransformasi. Pegadaian akan menjalani asesmen dengan menilai 5 aspek sebagai tolak ukur utama untuk menilai kesiapan sebuah industri,” ujar Sony sulaksono.
Dalam mewujudkan revolusi industri 4.0, Pegadaian telah menciptakan produk berbasis digital seperti Pegadaian Digital Sistem, Gadai Efek (Gadai Saham), G-Cash (Virtual Account Pegadaian), Gadai on Demand (pick up & delivery barang yang ditujukan bagi nasabah yang tidak sempat datang ke Pegadaian) dan melakukan perluasan segmen distribution channel, yang bekerjasama dengan beberapa perbankan di Indonesia.
Selain itu dalam menggaet nasabah milenial, sekaligus memperluas channel tabungan emas, Pegadaian telah bekerja sama dengan beberapa e-commerce di Indonesia.
Titik terpenting dalam proses pengembangan teknologi dan digitalisasi ini adalah bagaimana mengintegrasikan keseluruhan aplikasi baik disisi front end maupun back end yang akan memberikan experience yang baik bagi pelanggan baik internal maupun eksternal. (sol)


