Hasan menjelaskan, sebelumnya pada tahun lalu, Pak Kadis Lingkungan Hidup DKI Jakarta melombakan budidaya magot sebagai perayaan Hari Kemerdakaan. “Alhamdulillah, Pesanggrahan mewakili Jakarta Selatan sebagai pemenangnya,” imbuh dia.
Terpisah, Lurah Pesanggrahan, Jumadi menjelaskan, tentu dengan adanya maggot di wilayah kami, selain untuk mengurangi volume sampah organik yang semakin hari semakin bertambah, maggot juga mempunyai nilai ekonomi sendiri untuk membantu warga, karena maggot bisa mencapai -/+ Rp. 33.000/kg.
Kelebihan budidaya maggot, lanjut Jumadi, cukup dengan menyiapkan bekas peti telur atau bekas peti buah.
“Disamping itu, kekurangan budidaya maggot yakni jangan sampai terkena panas dan terlalu lembab tentu akan mudah mati,” ungkapnya.
Dia berharap dengan budidaya maggot ini dapat membantu perekonomian warga yang terdampak dari Pandemi Covid-19. Hasilnya pun efektif mengurai sampah Pasar Lokbin Bintaro dan PD Pasar Jaya Pesanggrahan. “Efektif Bang untuk mengurai sampah, membantu warga juga,” timpal Jumadi. (car)


